LOGAM-LOGAM PADUAN
Setelah
mahasiswa mempelajari bab ini, diharapkan dapat:
·
Menjelaskan defenisi paduan.
·
Membedakan klasifikasikan baja paduan berdasarkan prosentase
paduannya, jumlah komponen (komposisi), struktur,dan penggunaan.
·
Menjelaskan
pengaruh unsur paduan pada baja paduan.
·
Membedakan klasifikasikan logam paduan bukan besi.
6.1.
Pendahuluan
Banyak
jenis logam yang digunakan secara meluas hanya terdiri dari satu fasa. Termasuk
logam murni komersial dengan satu komponen. Sebagai contoh dapat dilihat pada
kawat listrik tembaga, seng untuk pelapis lembaran baja, dan aluminium untuk
alat-alat rumah tangga. Meskipun demikian, seringkali ditambahkan komponen
kedua secara sengaja, untuk memperbaiki sifat-sifatnya. Kombinasi semacam ini
disebut paduan.
Paduan
adalah logam fasa tunggal bila batas solubilitas tidak dilampaui. Kuningan
(paduan fasa tunggal dari tembaga dan seng), perunggu (paduan fasa tunggal dari
tembaga dan timah putih), dan tembaga-nikel merupakan paduan fasa tunggal.
Sifat paduan fasa tunggal berbeda dengan sifat logam murni. Peningkatan
kekuatan dan kekerasan disebabkan oleh adanya atom-atom yang larut yang
menghambat pergerakan dislokasi dalam kristal sewaktu deformasi plastik.
Variabel-variabel
struktur mikro fasa tunggal juga mempengaruhi sifat-sifat paduan seperti ;
besar butir, bentuk butir, dan orientasi butir. Pertumbuhan butir terjadi pada
semua suhu, namun sangat lambat. Pada suhu di atas setengah titik cair,
pertumbuhan butir sangat cepat. Pada suhu rendah, batas butir menghalangi
deformasi plastik; oleh karena itu baja berbutir halus lebih kuat dari pada
baja berbutir kasar.
6.2.
Baja Paduan
Baja merupakan garapan yang paling mudah diubah wujudnya.
Oleh karena itu baja paling banyak
dari segi pemakaiannya. Pabrik baja mengirimkan baja yang mutunya terjamin, jenisnya
banyak sehingga untuk semua tuntutan dan maksud penggunaan selalu tersedia
jenis baja yang cocok.
Berbagai macam jenis baja berbeda menurut : kekuatan,
kekerasan, keuletan, kekenyalan kesudian diperkeras, kesudian dilas, kesudian
bentuk dingin dan panas, daya tahan panas, daya tahan karat, kemudian diserpih
dll. Sifat-sifat yang sebagian saling
bertentangan ini dapat dicapai melalui cara pembuatan dan tindakan tertentu
pada penuangan.
Baja paduan dapat diklasifikasikan sesuai dengan: prosentase
paduannya, jumlah komponen (komposisi), struktur,dan penggunaan.
1.
Berdasarkan persentase paduannya
a.
Baja paduan rendah, bila jumlah unsur tambahan selain
karbon lebih kecil dari 8%, misalnya suatu baja terdiri atas 1,35%C, 0,35%Si, 0,5%Mn,
0,03%P, 0,03%S, 0,75%Cr, 4,5%W.
b.
Baja paduan tinggi, bila jumlah unsur tambahan selain
karbon lebih dari atau sama dengan 8%, misalnya Baja HSS (High Speed Steel)
atau SKH 53 (JIS) atau M3-1 (AISI) mempunyai kandungan unsur; 1,25%C, 4,5%Cr,
6,2%Mo, 6,7%W, 3,3%V.
2.
Berdasarkan persentase paduannya (Sumber lain)
a.
Low alloy steel (baja paduan rendah), jika elemen
paduannya ≤ 2,5%.
b.
Mediaum alloy steel (baja paduan menengah), jika elemen
paduannya 2,5 - 10%.
c.
High alloy steel (baja paduan rendah), jika elemen
paduannya ≥ 10%.
3.
Berdasarkan jumlah
komponennya;
a.
Baja
tiga komponen : terdiri dari satu unsur pemadu dalam penambahan Fe dan C.
b.
Baja
empat komponen : terdiri dari dua unsur pemadu dalam penambahan Fe dan C.
sebagai contoh baja paduan yang terdiri; 0,35%C, 1%Cr, 3%Ni, dan 1%Mo
4. Berdasarkan
strukturnya
a. Baja pearlit, didapat jika unsur-unsur paduan
relatif kecil maksimum 5%. Baja ini mampu dimesin, sifat mekaniknya meningkat
oleh heat heatment (hardening dan tempering)
b. Baja martensit, unsur pemadunya lebih dari 5%,
sangat keras dan sukar dimesin.
c. Baja austenit, terdiri dari 10 – 30% unsur
pemadu tertentu (Ni, Mn, dan Co) Misalnya : Baja tahan karat (stainless steel),
non magnetic dan baja tahan panas (heat resistant steel).
d. Baja ferrit, terdiri dari sejumlah besar
unsur pemadu (Cr, W, dan Si) tetapi karbonnya rendah dan tidak dapat
dikeraskan.
e. Baja Karbit (ledeburit), terdiri dari
sejumlah karbon dan unsur-unsur pembentuk karbid. (Cr, W, Mn, Ti, dan Zr).
5. Berdasarkan
penggunaan dan
sifat-sifatnya
a.
Baja
konstruksi (structural steel)
Dibedakan lagi menjadi tiga golongan tergantung struktur
unsur pemadunya, yaitu baja paduan rendah (maksimum 2%), baja paduan menengah
(2-5%), baja paduan tinggi (lebih dari 5%). Sesudah di heat treatment baja jenis ini sifat-sifat mekaniknya lebih baik
daripada baja karbon biasa.
b.
Baja
perkakas (tool steel)
Dipakai untuk alat-alat potong, komposisinya tergantung
bahan dan tebal benda yang dipotong/disayat, kecepatan potong, suhu kerja. Baa
paduan jenis ini dibedakan lagi menjadi dua golongan, yaitu baja perkakas
paduan rendah (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 250OC) dan
baja perkakas paduan tinggi (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 600OC).
Biasanya terdiri dari 0,8%C, 18%W, 4%Cr, dan 1%V, atau terdiri dari 0,9%C, 9%W, 4%Cr, dan 2-2,5%V.
c.
Baja
dengan sifat fisik khusus
Dibedakan lagi menjadi tiga golongan, yaitu baa tahan
karat (mengandung 0,1-0,45%C dan 12-14%Cr), baja tahan panas (yang mengandung
12-14%Cr tahan hingga suhu 750-800OC, sementara yang mengandung 15-17%Cr tahan hingga suhu
850-1000OC) dan baja tahan pakai pada suhu tinggi (ada yang terdiri
dari 23-27%Cr, 18-21%Ni, 2-3%Si, ada yang terdiri dari 13-15%Cr, 13-15%Ni, yang
lainnya terdiri dari 2-2,7%W, 0,25-0,4%Mo, 0,4-0,5%C.
d.
Baja
paduan istimewa
Baja paduan istimewa lainnya terdiri dari 35-44%Ni dan
0,35%C, memiliki koefisien muai yang rendah yaitu;
·
Invar; memiliki koefisien muai sama dengan nol pada suhu
0 – 100OC, digunakan untuk alat ukur presisi.
·
Platinite; memiliki koefisien muai seperti glass, sebagai
pengganti platina.
·
Elinvar; memiliki modulus elastisitas tak berubah pada
suhu 50 – 100OC. digunakan untuk pegas arloji dan berbagai alat ukur
fisika.
e.
Baja
paduan dengan sifat khusus
·
Baja tahan karat (Stainless Steel)
Sifatnya
antara lain;
-
Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan
goresan/gesekan
-
Tahan temperatur rendah maupun tinggi.
-
Memiliki kekuatan yang besar dengan massa yang kecil
-
Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
-
Tahan terhadap oksidasi
-
Kuat dan dapat ditempa
-
Mudah dibersihkan
-
Mengkilat dan tampak menarik
·
High Strength Low Alloy Steel (HSLA)
Sifat
dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan
terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet sifat mampu mesin
yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan
sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan
unsur-unsur seperti; tembaga (Cu), nikel (Ni) Chromium (Cr), Molybdenun (Mo),
Vanadium (Va), dan Columbian
·
Baja Perkakas (Tool Steel)
Sifat-sifat
yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah
diasah, tahan panas, kuat dan ulet. Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur
paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan antara lain;
-
Later
hardening atau carbon tool steel
(ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shoc resisting (Tipe S), memiliki sifat
kuat dan ulet dan tahan terhadap bean kejut dan repeat loading . banyak dipakai
untuk pahat, palu dan pisau.
-
Cool
work Steel, diperoleh dengan proses hardening pada pendinginan yang
berbeda-beda, Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan type A dan D didininginkan di
udara.
-
Hot
work steel (tipe H) mula-mula dipanaskan hingga 300-500OC
dan didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan
molibdenun sehingga sitatnya keras.
-
High
speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan
molibdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan
panas, tapi tidak tahan kejut.
-
Campuran
carbon-tungsten (tipe F) sifatnya adalah keras tapi tidak tahahn aus dan
tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.
6.2.1. Pengaruh unsur paduan dalam baja
Silisium (Si)
|
Terkandung dalam jumlah kecil di dalam semua bahan
besi dan dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar pada jenis-jenis istimewa
|
Meningkatkan :
|
Kekuatan, kekerasan, kesudian diperkeras secara
keseluruhan, kekenyalan, ketahanan aus, ketahanan terhadap panas dan karat,
ketahanan terhadap keras.
|
Menurunkan :
|
regangan, kesudian tempa dan las.
|
Mangan (Mn)
|
Seperti Si terkandung di dalam semua bahan besi
dan dibutuhkan dalam jumlah yang besar pada jenis-jenis istimewa (contohnya
baja keras mangan dengan 13%Mn)
|
Meningkatkan :
|
Kekuatan, kekerasan, kesudian temper menyeluruh,
ketahanan aus, penguatan dan pembentukan dingin.
|
Menurunkan :
|
kesudian serpih.
|
Krom (Cr)
|
Merupakan unsur terpenting untuk baja konstruksi
dan perkakas, baja tahan karat dan asam.
|
Meningkatkan :
|
Kekuatan, kekerasan, batas rentang, ketahanan aus,
kesudian diperkeras kesudian temper menyeluruh, ketahanan panas, kerak, karat
dan asam, kemudahan pemolesan.
|
Menurunkan :
|
Regangan (dalam tingkat kecil)
|
Nikel (Ni)
|
Jika baja dan nikel dipadu, paduan ini dapat
dilas, disolder, dan diberi penggarapan megelupas serpih dengan baik serta
dapat dibentuk dalam keadaan dingin dan panas, dapat dipoles, dapat
dimagnetisasikan.
|
Meningkatkan :
|
Keuletan, kekuatan, pengerasan menyeluruh,
ketahanan karat, tahanan listrik (kawat pemanas).
|
Menurunkan :
|
Kecepatan pendinginan dan regangan panas.
|
Molibdenum (Mo)
|
Kebanyakan dipadu dengan baja dalam ikatan dengan
Cr, Ni, V.
|
Meningkatkan :
|
Kekuatan tarik, batas rentang, kesudian temper
secara menyeluruh, batas rentang panas, ketahanan panas dan batas kelelahan,
suhu pijar pada perlakuan panas.
|
Menurunkan :
|
Regangan, kerapuhan pelunakan.
|
Vanadium (V)
|
Mempunyai dampak mirip dengan Mo dalam baja, namun
tanpa mengurangi regangan.
|
Meningkatkan :
|
Kekuatan, batas rentang, keuletan, kekuatan panas
dan ketahanan lelah, suhu pijar pada perluan panas.
|
Menurunkan :
|
Kepekaan terhadap sengatan panas yang melewati
batas pada perlakuan panas.
|
Wolfram (Wo)
|
Merupakan unsur paduan terpenting bagi baja olah
cepat dan logam keras, berkat titik leburnya yang tinggi maka digunakan untuk
kawat pijar dan logam keras.
|
Meningkatkan :
|
Kekerasan, kekuatan, batas rentang, kekuatan
panas, ketahanan terhadap normalisasi daya sayat.
|
Menurunkan :
|
Regangan (sedikit).
|
Kobalt (Co)
|
Digunakan sebagai bubuhan terhadap baja olah cepat
dan baja terkeras, magnet permanen mengandung cobalt.
|
Meningkatkan :
|
Kekerasan, ketahanan aus, ketahanan karat dan
panas, daya hantar listrik dan kejenuhan magnetis.
|
Titanium (Ti)
|
Memiliki kekuatan yang sama seperti baja,
mempertahankan sifatnya hingga 400OC, oleh karena itu merupakan
paduan kawat las. Karbid titanium memiliki kekerasan yang tinggi dan titik
lebur yang tinggi; merupakan unsur logam keras.
|
Tintalum (Ta)
|
Sangat tahan karat (hanya diserang oleh asam flour
zat cair). Baja krom anti karat menjadi dapat dilas baik dengan Ta. Titik
lebur 3150OC. Unsur campuran dari logam keras.
|
6.3.
Paduan logam berat bukan besi
Logam-logam
non ferro dan paduannya tidak diproduksi secara besar-besaran seperti logam
besi, tetapi cukup vital untuk kebutuhan industri karena memiliki sifat-sifat
yang tidak ditemukan pada logam besi dan baja.
Sifat-sifat
paduan logam non ferro adalah :
Ø Mampu dibentuk dengan baik.
Ø Massa jenisnya rendah.
Ø Penghantar panas dan listrik yang
baik.
Ø Mempunyai warna yang menarik.
Ø Tahan karat.
Ø Kekuatan dan kekakuannya umumnya
lebih rendah daripada logam ferro.
Ø Sukar dilas.
6.3.1.
Paduan
Tembaga
Menurut
cara pengolahan dibedakan antara :
Ø
Paduan remas tembaga Cu-Zn, Cu-Sn, Cu-Ni-Zn, Cu-Ni, Cu-Al
dan
Ø Paduan-paduan tuang tembaga.
a.1. Paduan tembaga-seng (Kuningan)
Kuningan ialah adalah paduan
tembaga-seng dengan lebih dari 50% tembaga dan seng sebagai logam pemadu
utama. Seng mempertinggi kekuatan, memperendah titik lebur, dan mempertinggi
kesudian tuang , seng menurunkan daya hantar untuk arus listrik dan panas.
Kuningan mudah dituang, disolder, dan dilas, serta tahan terhadap karat (udara
dan air)
Kuningan
tuang memiliki
kekuatan dan keuletan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tuangan kelabu
biasa dan dapat digarap pada kecepatan sayat yang jauh lebih tinggi. Pada
peleburan terjadi penyusutan bakar sekitar 5-10% akibat penguapan seng.
Kuningan
remas. Lembaran,
kuningan giling dalam keadaan panas atau dingin dari blok hasil penuangan.
Kuningan bundar, pipa, kawat, bentuk pipih dan profil dihasilkan melalui
pengempaan menjulur atau perentangan. Pada pemberian bentuk dalam keadan
dingin, kekuatan dan kekerasan – pada jenis kuningan yang sama – dapat
dipengaruhi sesuai dengan kebutuhan di dalam batas yang saling berjauhan
(lunak, setengah keras, keras, sekeras pegas). Kuningan dapat terjadi sebagai
paduan remas atau paduan tuang. Banyak diterapkan melalui proses ekstrusi
kuningan dan kempaan panas kuningan. Kuningan tuang banyak
diterapkan dalam pekerjaan tuangan hiasan. Kuningan sering dipadu lagi dengan
timbel (mudah disayat) dan timah putih (lebih tahan terhadap korosi).
Kuningan istimewa adalah kuningan yang merupakan
hasil perbaikan melalui imbuhan logam-logm tertentu. Akibat imbuhan ini;
aluminium(hingga 7%) meninggikan kesudian bentuk panas, kekuatan tarik,
kekerasan, dan ketahanan karat. Timbel (hingga 1%) memperbaiki kesudian serpih.
Besi (hingga 0,5%) mengakibatkan penghalusan butir. Nikel (hingga 4%)
meningkatkan batas regang, kekuatan panas, keuletan dan ketahanan karat. Timah
(hingga 1,3%) meningkatkan ketahanan karat.
a.2.
Paduan tembaga-timah (Perunggu)
Pada
dasarnya perunggu adalah tembaga dipadu dengan timah putih (maksimum 20%Sn)
dimana kadar Sn sangat menentukan kekerasannya. Untuk memperbaiki kemungkinan
dapat dikerjakan dan dapat dituang, ditambahkan seng (Zn) dan timbel (Pb),
sehingga terjadi sejenis perunggu yang murah (Sn mahal, Zn & Pb lebih
murah). Kecuali itu perunggu lebih mudah dituang seperti perunggu universal
atau perunggu 5-5-5.
Perunggu
banyak dipakai untuk bahan bantalan, pitting pipa, mur poros, dan roda gigi
cacing. Juga baling-baling kapal biasanya dibuat dari perunggu khusus.
Kebalikan
dari tembaga murni, biasanya perunggu mudah sekali disayat dan mudah
sekali dituang.
6.3.2.
Paduan Seng
Paduan
remas seng dengan 4-12% aluminium dan sedikit
kandungan tembaga serta kandungan magnesium seringkali merupakan pengganti yang
murah untuk kuningan. Paduan tuangan tekan seng digunakan benda tuang ketepatan
ukuran tinggi dan permukaan yang bersih. Paduan timah-seng untuk tuangan tekan
memiliki kekuatan rendah tetapi memiliki ketepatan ukuran yang tinggi. Paduan tuang tekan seng aluminium memiliki
kekuatan tinggi dengan ketepatan ukuran rendah.
6.3.3.
Paduan Timah
Solder
lunak mengandung 12 – 90% timah, sisanya berupa timbel, antimon, bismut, atau
kadmium. Paduan tuangan tekan timah digunakan untuk benda tuang berdinding
tipis. Logam dudukan timah (logam-putih) untuk tuntutan tinggi mengandung Sn
hingga 90%.
6.3.4.
Paduan
Timbel
Sedikit imbuhan
antimony, timah, tembaga, nikel, menghasilkan paduan yang kekuatannya lebih
besar dari pada timbel murni tanpa mengurangi daya tahan korosi. Timbel keras
dan logam aksara mengandung 5 – 25%
antimon. Timah solder terdiri atas
timbel dan timah. Timah solder LSn 30, vOR1Vl M 3461, mengandung 30% timah;
timah solder LSn 98 menganng 98% timah.
6.3.5.
Logam Bantalan.
Logam bantalan membentuk
bidang luncur dudukan gelincir. Untuk
ini dapat dipertimbangkan sejumlah besar paduan yang bergantung pada kondisis
pengoperasian. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh logam bantalan adalah;
Ø Batas beban tolok (beban spesifis, daN/cmz ) yang
tinggi;
Ø Sifat luncur darurat yang baik, artinya, daya tolak
yang besar untuk melawan kemacetan dalam keadaan tiada pelumasan (peluncuran
awal dan akhir peluncuran);
Ø Ketangguhan dan daya hantar panas yang baik;
Ø Daya tolak korosi yang tinggi;
Ø Pelestarian poros pada logam dudukan yang tahan
aus;
Ø Keluwesan yang baik serta kemampuan yang tinggi
untuk mendekatkan diri dengan bahan duikan yang lunak.
Ø Tergolong ke dalam kelompok logam dudukan lunak.
6.3.6.
Logam-logam putih.
Logam putih ialah suatu paduan dari timbel, timah,
tembaga, dan antimon. Strukturnya terdiri atas kristal keras pengokoh yang
berada di dalam lingkungan masa dasar yang lunak. Massa dasar ini mula-mula
cepat aus (penyusutan) dan meninggalkan permukaan berpori yang mudah dilengketi
selaput lumas. Logam putih merupakan bahan dudukan terbaik untuk beban tinggi
dan biasanya dituang (disolderkan) dalam
bentuk lapisan tipis ke dalam cangkang penopang yang terbuat dari baja atau
perunggu dan digarap dengan hanya sedikit membuang serpih. Logam ini memiliki
sifat luncur darurat yang baik, sedikit gesekan, ketahanan korosi yang tinggi,
mudah dilengketi bahan pelumas dan kurang peka terhadap tekanan pada pinggiran.
Keburukannya ialah pemuaian panasnya yang lebih kuat bila dibandingkan dengan
baja; jika berlangsung pemanasan lewat batas, maka logam putih dapat meleleh ke
luar.
6.3.7.
Paduan Nikel
Paduan
nikel-tembaga dengan sekitar 70% Ni dan 30% Cu sangat tahan karat (elektroda logam
monel).
Paduan
nikel-besi memiliki kekuatan tarik tinggi dan daya hantar panas yang rendah. Baja invar dengan kandungan Ni sebanyak 36% memilik
tahanan listrik tinggi dan pemuaian panas yang sangat kecil. Paduan Fe dengan
kandungan Ni sebanyak 25% bersifat tidak magnetis. Penggunaannya ialah untuk
alat listrik, batang penera ukuran, timbangan, bandul.
Paduan krom-nikel, dengan atau tanpa kandungan besi, tahan panas asam,
dan larutan alkali, bergantung pada susunan campuran. Dengan kardungan krom
sampai 35%, maka bahan ini dibentuk dalam keadaan panas dan dingin. Baja
krom-nikel memiliki kandungan besi yang lebih besaPaduan Cr-Ni dan Cr-Ni-Fe
digunakan untuk bagian konstruksi yang haru; tahan karat dan alat pemanas
listrik.
6.4.
Paduan Logam Ringan Bukan Besi
Dengan paduan non-ferro yang ringan dimaksud paduan dari logam-logam non-ferro yang ringan.
Yang terpenting di antaranya ialah paduan dari aluminium dan magnesium.
Dengan memadukan aluminium dan magnesium, massa
jenis yang rendah dapat dipertahankan dan kekuatan tariknya dapat ditingkatkan.
Akan tetapi daya tahan korosi dan daya hantarnya menurun. Massa-jenis
dari paduan aluminium ialah kira-kira 2,7.103 kg/m3 dan
massa-jenis dari paduan magnesium kira-kira 1,8-103 kg/m3.
Berhubung dengan kedua
alasan ini, bahan tersebut pada umumnya digunakan dalam industri
kapal-terbang, industri perkapalan, dalam teknik mobil dan pembangunan
karoseri.
6.4.1.
Paduan
Aluminium
Paduan aluminium, ialah
paduan dari aluminium dengan satu atau lebih unsur yang lain. Unsur paduan yang
terpenting ialah silisium, magnesium dan tembaga. Silisium dengan aluminium
membentuk campuran dari hablur-campuran. Suatu paduan dengan kira-kira 12% silisium
mempunyai susunan eutektis. Dengan meningkatkan kadar silisium itu sampai 12%,
trayek-pembekuan menjadi lebih kecil dan diperoleh lebih banyak campuran
eutektis dengan hablur halus, sehingga sifat dapat dituangnya menjadi lebih
sempurna dan kekuatan-tarik meningkat.
Magnesium dengan
aluminium membentuk suatu persenyawaan kimia, sehingga kekuatan-tariknya
meningkat. Dari semua unsur-paduan, unsur magnesium yang paling sedikit
mengurangi ketahanan korosi.
Tembaga dengan
aluminium membentuk persenyawaan kimia, sehingga kekuatan tariknya meningkat.
Dari semua unsur-paduan, tembaga yang paling banyak meningkatkan
kekuatan-tarik, akan tetapi juga yang paling banyak mengurangi ketahanan
korosi daripada unsur-unsur yang lain. Berhubung dengan itu paduan aluminium-tembaga
kadang-kadang diberi lapisan aluminium. Paduan yang diberi lapisan aluminium
semacam itu dinamakan "alklad".
Kekuatan tarik aluminium kira-kira sama dengan 100
N/mm2. Kekuatan tarik itu meningkat sampai kira-kira 150 N/mm2
dengan jalan pemaduan; dengan pemaduan dan disertai perubahan bentuk dalam
keadaan dingin kekuatan-tarik itu naik sampai kira-kira 200 N/mmZ
dan selanjutnya karena pemaduan dan sepuh-keras dispersi, kekuatan tarik
meningkat sampai kira-kira 400 N/mm2.
Dengan sepuh keras dispersi dimaksud pemanasan
bahan sampai suhu tertentu, lalu didinginkan dengan cepat. Sesudah itu
bahan dipanaskan untuk kedua kalinya sampai suhu yang sedikit lebih rendah,
lalu bahan ditahan beberapa waktu pada suhu yang sama dan kemudian didinginkan
dengan perlahan-lahan. Jikalau pada sepuh-keras dispersi itu bahan tidak
dipanaskan untuk kedua kalinya, paduan tersebut dikatakan telah dimurnikan
(disepuh keras secara "wajar" pada suhu kamar) dan bila pada
sepuh-keras dispersi bahan dipanaskan untuk kedua kalinya, maka paduan
dikatakan telah dimurnikan sepenuhnya (disepuh keras secara tiruan).
Sepuh-keras dispersi
tersebut pada umumnya dapat dilakukan terhadap paduan, jikalau unsur yang satu
dalam keadaan padat dapat larut terbatas dalam unsur yang lain dan bila kedua
unsur itu secara bersama dapat membentuk suatu persenyawaan kimia.
Paduan aluminium dapat
disepuh keras, jikalau ada terdapat magnesium dan silisium (MgzSi)
atau aluminium dan tembaga (AIZCu).
Paduan aluminium itu dapat dianodisasikan 1). Paduan yang tidak mengandung tembaga dan
hanya sedikit mengandung silisium dapat dianodisasikan dengan baik.
Dengan menggunakan perkakas khusus, paduan
aluminium itu dapat dikerjakan dengan sempurna; selain dari itu paduan
aluminium dapat dilas menurut sistim argonark dan dapat juga dipateri dengan
menggunakan jenis pateri khusus.
Jenis,
sifat dan penggunaan
Paduan
aluminium terbagi atas paduan-tuangan aluminium dan paduan-ramas aluminium.
Paduan tuangan
telah kita bagi dalam dua kelompok.
Kelompok
pertama terdiri dari jenis GAlSi5Mg, GAlSi7Mg dan GAlSi 10Mg.
Kelompok kedua
terdiri dari jenis GAlSi12.
Sifat dapat dituang dan kekuatan-tarik dari jenis ini akan meningkat,
bila kadar silisium diperbesar. Jadi
GAlSi12 dapat dituang paling sempurna dan memiliki kekuatan-tarik terbesar. Paduan
ini mempunyai susunan eutektis. Jadi pembekuannya berlangsung pada suhu tetap
dan dengan membentuk hanya campuran eutektis dari hablur halus; dengan demikian
jelaslah mengapa jenis ini yang paling baik dapat dituang dan mempunyai
kekuatan-tarik yang paling tinggi (lihat gambar 12.01).
Paduan dari
kelompok pertama dapat disepuh keras, karena adanya magnesium dan silisium.
Oleh karena sifat dapat dituangnya baik, paduan dari kedua kelompok itu
digunakan untuk benda-tuang yang rumit berdinding tipis dan yang tak dapat
dilalui air; selain dari itu karena regangannya agak besar pada beban
sentakan, digunakan umpamanya untuk karter motor. Paduan tuangan aluminium yang
terkenal dan yang paling banyakdigunakan ialah GAISi12, yang dinamakan silumin.
Paduan-remas
telah dibagi dalam dua kelompok.
Kelompok
pertama terdiri dari jenis AlMg1,
AlMg2, AlMg3, AlMg3,5, AlMg4,5 dan AlMg5.
Kekuatan-tarik dari jenis ini
bertambah besar dengan meningkatnya kadarmagnesium. Jadi AlMg5 mempunyai
kekuatan-tarik yang paling besar: Karena kadar magnesium, semua jenis menjadi
tahan-korosi dan paduan ini dapat dianodisasikan karena tidak mengandung
tembaga dan hanya ada sedikit silisium.
Paduan tersebut diperdagangkan
terutama dalam bentuk pelat, pipa, profil, batang dan kawat dan sesuai dengan
meningkatnya kadar magnesium, digunakan pada bagian mesin dengan beban
menengah sampai beban tinggi.
Kelompok
yang kedua terdiri dari jenis
AlCu4Mg1.
Karena adanya aluminium dan tembaga,
paduan ini mempunyai kekuatan-tarik yang besar dan dapat disepun keras. Diperdagangkan
terutama dalam bentuk pelat, profil, batang dan kawat dan digunakan pada alat
bagian mesin yang mendapat beban berat. Paduan-remas aluminium yang terkenal
dan yang banyak digunakan ialah AICu4Mg1, yang dinamakan duralumin.
6.4.2.
Paduan
Magnesium
Paduan-magnesium
adalah paduan dari magnesium dengan satu unsur lain atau lebih. Unsur-paduan
yang terpenting ialah aluminium. Unsur-paduan yang penting dalam paduan-tuangan
ialah silisium. Aluminium meningkatkan kekuatan-tarik. Silisium memperbaiki
sifat dapat dituang. Kekuatan-tarik
dari paduan-magnesium dapat ditingkatkan sampai kirakira 350 N/mm2
dengan jalan pembentukan dingin dan sepuh-keras dispersi.
Paduan-magnesium dapat dikerjakan dengan baik dengan
perkakas khusus dan bila mungkin juga pada mesin-perkakas yang khusus; selain
dari itu hanya beberapa macam saja pang dapat dilas. Pematerian hampir
tidak mungkin dilakukan.
Paduan magnesium belum dinormalisasikan oleh
Lembaga Normalisasi di Negeri Belanda, maupun di Indonesia.
Jenis-jenis, sifat,
dan penggunaan
Dari beberapa jenis paduan-magnesium, di sini
disebutkan hanya tiga di antaranya. Paduan itu tersedia sebagai
paduan-tuangan dan paduan-remas. Kadar unsur-paduan masing masing sebesar 3,6
dan 9% AI, selain dari itu paduan-tuangan masing-masing mengandung 1% Si.
Kekuatan-tarik dari jenis paduan ini bertambah besar dengan ditingkatkannya
kadar-aluminium. Jadi paduan dengan 9% AI mempunyai kekuatantarik yang paling
besar.
Dengan meningkatnya kadar-aluminium,
paduan ini digunakan untuk alat bagian mesin beban menengah sampai beban berat.
Paduan tersebut dinamakan elektron dan termasuk paduan-magnesium yang paling
terkenal dan yang paling banyak digunakan.
6.4.3.
Paduan Titan
Paduan titan menunjukkan kekuatan yang sangat tinggi (hingga 100 dah MM' ), berat
jenis yang rendah (4,5 kg/dm' ); menunjukkan ketahanan karat tinggi dan hanya
boleh digarap menyerpih dengan kecepatan sayat rendah disertai pendinginan
yang sangat baik. Digunakan di dalam konstruks pesawat terbang dan industri
kimia.
Terimakasih atas informasinya.
BalasHapusjangan lupa kunjungi https://ppns.ac.id
Tolong isi kuisionernya, semakin banyak yang ngisi semakin banyak juga balasannya. Terimakasih sudah membantu 🙏🏽
https://bit.ly/38P1KV
Terimakasih atas informasinya.
BalasHapusjangan lupa kunjungi https://ppns.ac.id
Tolong isi kuisionernya, semakin banyak yang ngisi semakin banyak juga balasannya. Terimakasih sudah membantu 🙏🏽
https://bit.ly/38P1KV