BAHAN BUKAN LOGAM
Setelah
mahasiswa mempelajari bab ini, diharapkan dapat:
- Menjelaskan jenis-jenis bahan plastik dan
proses pembuatannya.
- Menjelaskan jenis-jenis bahan penyekat dan
kegunaannya.
- Menjelaskan jenis-jenis bahan peking dan kegunaannya.
- Menjelaskan jenis-jenis minyak pelumas dan turunannya.
7.1. Pendahuluan
Bahan sintetis banyak
digunakan pada industri permesinan, dari industri kecil sampai industri
besar. Pengolahan bahan-bahan sintetis lebih murah dibandingkan dengan bahan yang didapatkan dari pertambangan.
Sehingga kalau ditinjau dari
segi ekonomi dan proses, bahan sintetis lebih murah dan lebih cepat daripada bahan
tambang. Pabrik pengolahan bahan-bahan sintetis bisa ditempatkan di mana saja dan tidak harus berdekatan dengan
bahan asal yang akan diperolehnya. Sehingga dalam perencanaannyapun tidak
terlalu sulit dibanding pabrik yang harus mengolah bahan-bahan yang berasal
dari tambang.
7.2.
Plastik
Plastik merupakan bahan yang
sangat penting dalam dunia permesinan dan
industri modern. Plastik adalah bahan sintetis berasal dari minyak
mineral, gas alam, atau dibuat dari bahan asal batu tiara, batu kapur, udara,
air dan juga dari binatang dan
tumbuh-tumbuhan. Pengolahannya biasanya dikerjakan pada proses panas dan tekanan.
Sifat-sifat plastik pada umumnya adalah sebagai berikut.
1.
Tahan korosi oleh atmosfer ataupun oleh beberapa zat
kimia.
2.
Berat jenisnya cukup rendah, sebagian mengapung dalam
air, tetapi umumnya lebih berat.
3. Beberapa
cukup ulet dan kuat, tetapi kekuatannya di bawah logam. Akan tetapi karena
berat jenis plastik lebih rendah, didapatkan perbandingan yang menarik antara
kekuatan dan berat.
4.
Kebanyakan bahan termoplastik mulai
melunak pada suhu yang sangat rendah, sedikit mempunyai wujud yang menarik dan
dapat diberi warna, ada juga yang transparan (tanpa warna).
Sifat mekanik terpenting dari
plastik adalah tidak mudah pecah karena pukulan (tidak rapuh). Beberapa bahan
plastik koefisien geseknya sangat rendah sehingga sering digunakan sebagai
bantalan kering.
Keburukan-keburukan plastik adalah sebagai berikut.
1.
Kecenderungannya memuai yaitu menjadi
lebih panjang dengan adanya beban.
2.
Di atas suhu 200°C sifatnya menjadi
kurang baik.
3.
Teriadi perubahan polimer selama
pemakaian yang kemungkinan sekali karena aksi dari sinar ultra violet.
Bahan plastik dibagi dalam dua
golongan yaitu plastik termoseting dan termoplastik.
1. Termoseting
Bahan ini keras dan mempunyai
daya tahan panas yang tinggi. Proses pengerjaan plastik termoseting
adalah sebagai berikut.
Bahan bake (resin) berbentuk
biji-biji kering dan bahan tambahan dimasukkan ke dalam cetakan lalu dipanaskan
hingga 150°C. Kemudian ditekan dengan gaga kira-kira 150 atm. Bahan ini akan
mencair dan memenuhi model. Selanjutnya dipanasi lagi hingga bahan tersebut
mengeras, lalu tutup cetakan dibuka dan benda tersebut diangkat. Proses itu
berlangsung pada temperatur tinggi.
Untuk mendapatkan permukaan benda
yang halus cetakan harus dipoles, terutama digunakan dalam pembuatan alat-alat
listrik, tread bushing, dan bearing bushing.
Bahan-bahan termoseting yaitu sebagai berikut.
a. Fenol Formaldehid
Bahan-bahan termoseting digunakan secara umum adanya polimer dasar dari
fenol dan formaldehid. Penggabungan dua polimerisasi ini dengan sejumlah reaksi
kondensasi. Hasil polimer murni berwarna putih
susu dan lama kelamaan menjadi gelap. Butiran fenolik untuk dicetak lalu
dicampur dengan bahan pewarna untuk mendapatkan warna gelap yang konstan. Salah
satu nama dagang untuk fenolik "Bakelite".
Kadang-kadang
butiran fenol diberi pengisi (bahan tambahan) yang berkisai, antara 50 – 80%
dari berat seluruhnya untuk menirgkatkan kekuatan tumbuk. Pada prinsipnya penggunaan fenol formaldehid untuk
peralatan listrik, pegangan pintu, dan sebagainya. Pemakaian sebagai laminasi
paling banyak untuk isolasi listrik. Beberapa fenolik resin adalah cold
setting, yaitu lem atau perekat untuk pembuatan plywood dan hardboard.
b.
Urea Formaldehid
Urea resin lebih murah daripada
fenolik, warna lebih terang dan macam warna tak terbatas, di samping itu tidak
berbau, tidak ada rasa dan tahan air. Selain sebagai lem yang tahan basah juga
digunakan untuk tutup botol. peralatan makan, dan sebagainya.
c.
Melamin Formaldehid
Bahan ini dihasilkan dengan metode
yang sama dan mempunyai sifat yang serupa dengan fenol formaldehid atau urea
formaldehid. Sifat-sifat melamin formaldehid yaitu tidak berbau, tidak ada rasa
dan macam warna tak terbatas. lebih tahan air, tahan alkali, dan tahan panas. Jenis pemakaiannya yaitu untuk alat-alat makan, peralatan rumah tangga, untuk
bagian larutan, dan sebagainya.
2. Termoplastik
Termoplastik tersusun dari
molekul-molekul panjang. Jikalau
molekul panjang itu diumpamakan sebagai sebuah garis yang ditarik dan kita
letakkan umpamanya dua buah molekul panjang berdampingan maka memperlihatkan suatu gambaran
dari suatu termoplas dalam keadaan padat.
Jika termoplas itu dipanaskan, untuk menjaga keseimbangan
maka molekul panjang akan bergerak lebih banyak. Suhu pemanasan yang
menyebabkan proses ini dinamakan "suhu pelunak". Bila termoplastik
dipanaskan lebih lama, molekul panjang akan bergerak keluar dari
keseimbangannya dan berpindah tempat terhadap satu sama lain. Suhu
pada saat tersebut dinamakan "suhu lumer" dan bahan menjadi cair.
Antara fasa padat dan cair
terdapat fasa antara tambahan, saat itu bahan berada dalam keadaan lunak. Dalam
keadaan itu bahan dikatakan plastis. Jadi. termoplastik adalah bahan yang
menjadi plastis karena pemanasan dan bentuknya dapat diubah
dalam keadaan plastis itu.
a. Bahan-Bahan Termoplastik
1) Polietilen
Polietilen/politen terjadi dari polimerisasi etiler, polimer dasar dicampur
dengan bermacam-macam tambahan untuk menghasilkan bahan yang cocok untuk
dituang.
Prinsip penambahan adalah sebagai berikut.
1)
lebih dari 2% karbon hitam, memperbaiki
stabilitas bahan apabila terkena sinar matahari secara langsung.
2)
lebih dari 10% bahan karet mencegah
terjadinya pecah pigmen menghasilkan warna yang diinginkan.
Polietilen mempunyai ketahanan terhadap larutan kimiawi,
selain itu ulet dan fleksibel dengan adanya pengaruh suhu. Mempunyai suhu
pelunakan yang rendah dan dapat dicetak dalam bermacam-macam bentuk. Penggunaan
pokok untuk isolasi listrik, alai-alai dapur, boneka, dan sebagai lembaran
untuk pembungkus.
2) Polivinil Khlorida (PVC)
Monomer vinil klorida (CH2 = CH-CI) berasal dari etilen
dan siap untuk polimerisasi dengan penambahan proses untuk menjadi suatu
polimer linear, dengan adanya atom klorin menyebabkan hubungan molekul
dipolarisasikan dan mengakibatkan gaga tarik yang tak menentu di antara
molekul-molekul. Hal inilah yang menyebabkan material ini betul-betul keras dan
kaku pada suhu biasa. Tambahan-tambahan yang dicampurkan dengan
PVC adalah pigmen untuk mendapatkan warna, plasticises untuk mendapatkan
sifat plastik dan filler untuk mendapatkan suatu sifat atau harga yang
lebih murah.
PVC mempunyai sifat yang tahan zat kimia dan larutan
keras, untuk membuat tangki kimia, pipa-pipa, isolasi kawat listrik, mantel, dan
sebagainya.
3) Polistiren
Polistiren dihasilkan dengan penambahan polimerisasi dari
stiren (CH2 = CH. C 6 H 5 ). Polistiren adalah
bahan yang rapuh dan transparan, dengan mencampurkan bahan-bahan yang lain,
suatu polistiren yang ulet dengan ketahanan tumbuk dapat dihasilkan dan kini
sangat lunak digunakan sebagai bahan cetak.
Untuk menghasilkan bahan cetak dari polistiren yang ulet,
polimer polistiren dasar dicampur dengan 5 – 25% stiren-butadiene kopolimer.
Polistiren tahan asam dan juga sangat bagus sebagai isolator listrik, dan dapat
juga dengan mudah dimuaikan seperti busa padat. Polistiren kebanyakan digunakan
dalam perlengkapan listrik, bagian dari refrigerator, tempat makanan, boneka,
dan busy pacat untuk isolasi dan paking Stiren kopolimer lain yang
cukup penting i,dalah ABS, yakni polimer tambahan dari Stiren, butadien dan
akrilonitril. ABS tahan asam, alkali dan beberapa larutan minyak mineral keras,
dipakai dalam pembuatan komponen bodi motor, kotak baterai, dan barang cetakan
lainnya.
4) Poliamide dan Poliester
Poliamide dan poliester dihasilkan dengan reaksi
kondensasi polimerisasi, nama yang umum untuk poliamide linear adalah nilon. Nilon termasuk grup bahan yang
sangat kuat, ulet, dan juga mempunnyai ketahanan
gesekan. Biasanya cukup fleksibel dan dengan ketaharm tumbuk yang tinggi.
Nilon mempunyai sifat tahan terhadap larutan keras dan
zat kimiawi selain itu cenderung menyerap air yang menyebabkan berkurangnya kekuatan dan ketahanan terhadap
kejutan.
Prinsip penggunaan nilon untuk dibuat serat dan dicetak untuk perlengkapan listrik, roda gigi,
katup-katup, dan bantalan. Polletiterephtalate (terilen) adalah hasil linear
poliester dengan konde dari terephtalic acid dan etilen glikol. Pada prinsipnya
digunakan untuk membuat serat dan dibuat secara ekstrusi dari keadaan cair seperti
halnya membuat serat nilon.
b. Metode Pembentukan Termoplastik
1) Proses
pembentukan vakum
Pembentukan cara ini dilakukan untuk komponen yang
relatif dalam metode ini tidak dibutuhkan cetakan yang mahal ataupun mesin yang
mahal.

Gambar 7-1. Pembentukan Vakum
2) Pembentukan dengan injeksi
Pembentukan injeksi khususnya dilakukan untuk polistiren, politilen,
poliamide. Resin tersebut pertama-tama dipanaskan pada silinder pemanas
kemudian ditekan melalui lubang laluan menuju ke cetakan yang mana dengan
pendinginan akan menjadi padat.

Gambar 7-2. Pembentukan dengan
Injeksi
3) Pembentukan dengan proses ekstrusi
Mesin extruder dapat juga digunakan untuk pembentukan injeksi tetapi terutama
untuk menghasilkan bahan-bahan yang panjang seperti lembaran plastik, pelapis
kabel, pipa plastik, dan film. Ekstrusi adalah proses yang menggunakan panas
dan tekanan untuk melelehkan polietilen dan polivinil klorida yang didorong
melewati cetakan dengan ukuran yang sangat teliti pada produksi bersambung.

Gambar 7-3. Pembentukan dengan
Exruder
7.3. Bahan Isolasi
Bahan isolasi adalah bahan yang menyekat, artinya yang tidak
menghantarkan. Bahan isolasi dibedakan atas bahan penyekat listrik,
penyekat suara, penyekat getaran, penyekat panas, penyekat bangunan, dan bahan
penyekat konstruksi bangunan mesin.
1. Bahan Penyekat Listrik
Bahan penyekat listrik harus
tahan terhadap tegangan, arus listrik dan tidak boleh menghantarkan listrik,
walaupun lembabnya udara, dan buruknya keadaan suhu. Bahan-bahan penyekat listrik
yaitu sebagai berikut.
a. Produk
alam yaitu mika (Kolektor) dan asbes (oven listrik).
b. Bahan
keramik yaitu porselen dan steatif (isolator) dan kaca (lampu dan pipa).
c. Zat cair
yaitu minyak isolasi (transformator dan kabel) dan lak isolasi (kawat)
d. Lapisan
tekstil dan kertas yang diintegrasikan yaitu prespan (isolasi alur) kertas isolasi
(kondensator), dan tekstil isolasi (kumparan).
e. Produk
organik sintetis yaitu polieten, polivinil klorida, polistiren dan karet (kawat dan kabel), dan fenol
formaldehid (bahan penghubung).
2. Bahan Penyekat Suara
Bahan penyekat suara, harus
sedikit mungkin dapat ditembus suara bahan ini sangat penting dalam konstruksi
bangunan. Zat penyekat suara yang paling baik ialah udara dinding. Sifat ini
digunakan pada konstruksi dinding berganda yaitu yang terdiri dari dua dinding
terpisah sama sekali. Bahan penyekat suara yang lain adalah pelat serat kayu,
pelat kumparan lunak (soft brand plate) , dan pelat jerami.
3. Bahan Penyekat Getaran
Bahan penyekat getaran harus
dapat meredam getaran dan bahan ini penting dalam konstruksi bangunan-bangunan
mesin dan kendaraan. Penyekat getaran yang terpenting adalah kulit
dan karet. Penggunaan yang terkenal bahan
ini ialah untuk kopling elastis dengan piringan antara dari kulit dan karet.
4. Bahan Penyekat Panas
Bahan penyekat panas hampir tidak
boleh menghantarkan panas dan bahan ini sangat penting dalam konstruksi
bangunan gedung dan konstruksi bangunan mesin. Bahan penyekat panas harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
a.
Koefisien
Panas Harus Rendah
b.
Daya Tahan Lembab yang Baik
c.
Daya
Tahan Suhu yang Tinggi
d.
Massa
Jenis yang Rendah
Karena bahan isolasi itu,
massa dari konstruksi bertambah besar terutama pada bangunan mesin, sangat
penting artinya untuk menjaga supaya penambahan massa tersebut berada serenclah
mungkin.
7.4.
Bahan Paking
Bahan paking
ialah bahan yang digunakan untuk perapat ruangan yang berisi zat cair atau gas.
Sifat perapatannya dibedakan atas
dua jenis, yaitu:
1)
Perapatan statis adalah perapatan bagian yang tidak
bergerak terhadap satu sama lain.
2) Perapatan
dinamis
Adalah perapatan bagian-bagian yang bergerak terhadap satu
sama lain. Perapatan dinamis ini dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu
perapatan bagian-bagian yang bergerak bolak-balik terhadap satu sama lain dan
perapatan bagian-bagian yang berputar terhadap satu sama lain.
Bahan paking dibedakan dalam kelompok bukan
metalik, setengah metalik, dan metalik.
7.5.
Minyak Pelumas
Sumber utama pelumas adalah
minyak bumi yang merupakan campuran beberapa organik, terutama hidrokarbon.
Segala macam minyak bumi mengandung parafin (CnH2n-2),
siklik parafin (naftena) (CnH2n) dan aromatik (CnHn)
jumlah susunan tergantung sumber minyaknya.
Aromatik mempunyai sifat
pelumasan yang baik tetapi tidak tahan oksidasi. Paraffin dan naftena lebih
stabil tetapi tidak dapat menggantikan aromatik secara keseluruhan. Karena tipe
aromatik tertentu bertindak sebagai penghalang oksidasi dan parafin murni tidak
mempunyai sifat pelumasan yang baik.
Perbedaan yang lain yaitu
aromatik mempunyai viskositas rendah, naftena mempunyai viskositas sedang, dan
parafin mempunyai viskositas tinggi. Oksidasi minyak
mineral umumnya menyebabkan meningkatkan viskositas serta terbentuknya asam dan
zat yang tak dapat larut.
Apabila terjadi
oksidasi besar-besaran akan menyebabkan korosi clan bahkan merusak logam yang
dilumas, kemudian oli harus diperbarui. Daya tahan oksidasi berkurang pada suhu
yang tinggi. Dengan minyak pelumas yang balk, oksidasi masih akan tetap
berlangsung perlahan-lahan pada suhu 80°C. Di atas suhu tersebut kecepatan
oksidasi meningkat dengan cepat. Kecepatan oksidasi tergantung pada suhu udara
clan macam bahan bantalan. Oleh
karena itu, sangat sulit menentukan suhu operasi maksimum dan bagaimana seringnya
oli harus diganti.
Fungsi
terpenting dari pelumas adalah mencegah logam bergesekan, menghindari keausan,
mengurangi hilangnya tenaga, dan mengurangi timbulnya panas. Hal yang
diinginkan adalah apabila gesekan logam dicegah semuanya, disebut hydrodinamik
atau penuh film pelumas, di sini gesekan metal betul-betul diganti dengan
gesekan dalam pelumas yang sangat rendah. Sebaliknya karena tekanan tinggi,
kecepatan rendah, pelumas tidak cukup dan sebagainya, film pelumas menjadi
sangat tipis, pelumas akan disebut dalam kondisi boundary dlan masih
menyebabkan gesekan logam.
Di samping itu
gesekan juga tergantung dari kehalusan dan keadaan logam, selain kemampuan
pelumas. Bahan yang tidak sejenis biasanya kurang menyebabkan kerusakan
permukaan dibandingkan bahan yang sejenis.
Dalam kenyataan
molekul pelumas yang berhubungan langsung dengan logam akan diserap permukaan
logam. Kemampuan pelumas dan adhesi penyerapan molekul-molekul ini memberikan
daya tahan pada logam.
Pada Tabel 1 disajikan daftar
koefislen gesekan untuk bermacam-macam keadaan pelumasan.
TABEL 1 KOEFISIEN GESEKAN
Keadaan Gesekan
atau Pelumasan
|
Koefisien
Gesekan
|
Gesekan kering
|
0,3
|
Pelumasan tipis
|
0,1–0,3
|
Pelumasan tanggung
|
0,005-0,4
|
Pelumasan penuh
film
|
0,001 – 0,005
|
Terlepas dari
kemampuan pelumas, pelumas harus tahan lama, antara lain tahan panas dan tahan
oksidasi. Minyak mineral, tumbuh-tumbuhan dan binatang atau gemuk sebagai
pelumas mempunyai kemampuan pelumas tetapI tidak cukup tahan oksidasi.
Viskositas
adalah ukuran tahanan mengalir suatu minyak merupakan sifat yang penting dari
minyak pelumas. Beberapa tes telah dikembangkan untilk menentukan viskositas,
antara lain tes Saybolt, Redwood, Engler, dan Viscosity Kinematic.
Viskositas semua
cairan tergantung pada suhu. Bila suhu meningkat, daya kohesi antarmolekul
berkurang. Sebagian jenis minyak perubahan viskositasnya sangat drastis
dibandingkan yang lainnya.
Titik beku suatu
minyak adalah suhu di mana minyak berhenti mengalir atau dapat juga disebut
titik cair yaitu suhu terendah di mana minyak masih mengalir. Pengetahuan
mengenai hal ini penting dalam pemakaian minyak pada suhu yang rendah.
3. Gesekan dan
Pelumasan
Gesekan akan
terjadi bila dua permukaan bahan yang bersinggungan digerakkan
terhadap satu sama lain, gesekan itu menyebabkan keausan, dengan melumas
berarti memasukkan bahan pelumas antara dua bagian yang
bergerak dengan tujuan untuk mengurangi gesekan dan keausan.
a.
Gesekan Kering
Gesekan kering terjadi bila tidak terdapat bahan pelumas.
Jadi, antara bagianbagian yang bergerak terjadi kontak langsung. Perlawanan
gesekan adalah akibat dari kaftan berturut-turut dari puncak bagian-bagian yang
tidak rata. Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh jenis permukaan yang
saling bergeser, koefisien gesek antara 0,3 sampai 0,5. Gesekan kering tidak
diperbolehkan dalam peralatan teknik.
b.
Gesekan
Zat Cair dan Pelumasan Penuh
Gesekan zat cair terjadi jika antara permukaan terdapat
suatu lapisan bahan pelumas yang demikian tebalnya, sehingga puncak-puncak
yang, tidak rats itu tidak saling menyinggung lagi. Jadi dalam hal ini tidak
terdapat gesekan kering antara bagian-bagian yang bergerak melainkan suatu
gerakan zat cair antara lapisan-lapisan bahan pelumas.
Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh tebalnya lapisan
bahan pelumas dan oleh viskositas. Koefisien itu lebih kecil dari 0,03.
Pelumasan yang terjadi karena gesekan zat cair dinamakan pelumasan penuh atau
pelumasan
hidro dinamis.
Keuntungan yang terpenting dari pelumasan penuh ialah pengausan yang sangat
kecil.
Terjadinya pelumasan penuh tergantung dari banyak faktor, yaitu viskositas
dari bahan pelumas, garis tengah poros, kecepatan putar poros, beban, suhu
kerja, cara pemasukan minyak, ruang main antara poros dan bantalan, jenis
beban, dan sebagainya.
c. Gesekan Setengah
Kering dan Pelumasan Terbatas
Gesekan setengah kering
terjadi, jika antara permukaan terdapat lapisan bahan pelumas yang demikian
tebalnya, sehingga puncak-puncak yang tidak rata masih tepat bersinggungan.
Jadi dalam hal ini terjadi gesekan kering sebagian dan gesekan zat cair
sebagian. Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh jenis bidang yang bergeser
terhadap satu sama lain, tebalnya lapisan bahan pelumas, dan viskositas serta
daya lumas dari bahan pelumas. Koefisien daya lumas kira-kira 0,1. Pelumasan
yang terjadi pada gesekan setengah kering dinamakan pelumasan terbatas.
4. Jenis Pelumas yang
Digunakan
Minyak
pelumas yang digunakan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, vaitu sebagai
berikut.
1)
Minyak tumbuh-tumbuhan
Minyak tumbuh-tumbuhan
diperoleh dengan cara memeras biji atau buah. Minyak tumbuh-tumbuhan yang
terpenting dalam teknik ialah minyak lobak (rape oil), minyak biji
katun, dan biji risinus.
2)
Minyak hewan
Minyak hewan diperoleh
dengan cara merebus atau memeras tulang belulang atau lemak babi. Minyak hewan
yang terpenting untuk keperluan teknik ialah minyak tulang dan minyak ikan.
Minyak tersebut masing-masing diperoleh dari kaki hewan dan dari ikan. Minyak
tumbuh-tumbuhan dan minyak hewan keduanya mempunyai daya lumas yang baik, oleh
sebab itu minyak tersebut dinamakan minyak berlemak. Keburukan dari minyak itu
ialah cepat menjadi tengik yang berarti bahwa minyak menjadi cepat tua. Minyak
tumbuh-tumbuhan dan minyak hewan hampir tidak digunakan secara tersendiri
sebagai minyak pelumas. Akan tetapi karena daya lumasnya baik sekali maka
ditambahkan pada minyak mineral.
3)
Minyak mineral
Minyak mineral diperoleh dengan cara
distilasi (penyulingan) minyak bumf secara bertahap. Minyak mineral lebih murah
daripada minyak tumbuh‑
tumbuhan atau minyak
hewan, akin tetapi lebili tahan lama dari kedua macam minyak tersebut. Hanya
saja daya lumas dari minyak mineral tidak sebaik minyak tumbuh-tumbuhan dan
minyak hewan.
4)
Minyak kompon
Minyak kompon itu adalah
campuran antara minyak mineral dengan sedikit minyak tumbuh-tumbuhan atau
minyak hewan. campuran ini mempynyai daya lumas yang lebih sempuma daripada
minyak mineral.
5. Bahan Imbuh Aditif
Bahan imbuh aditif itu ialah zat
kimia yang ditambahkan pada minyak dengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat
tertentu dari minyak yang bersangkutan. Berbagai macam bahan imbuh itu diberi
nama menurut sifat yang diperbaikinya dalam minyak.
Jenis bahan imbuh adalah
sebagai berikut:
1)
bahan
imbuh untuk menurunkan titik beku,
2)
bahan
imbuh untuk meningkatkan indeks viskositas, dan
3)
bahan imbuh pemurni dan penyebar.
Aditif ini menjaga supaya
bagian-bagian zat arang tetap tinggal melayanglayang dan mencegahnya melekat
pada logam, dengan demikian pesawat yang bersangkutan tetap tinggal bersih.
6. Antioksidan dan Antikorosi
Aditif antioksidan mengurangi ketuaan
minyak, jadi minyak yang diberi aditif antioksidan tidak cepat mengoksida
sehingga pengasaman dapat dicegah. Aditif antikorosi memberi lapisan pelinclung
pada bagian mesin, dengan demikian dapat dicegah termakannya oleh asam yang
terjadi dalam minyak.
7. Peningkatan Nilai Tekanan
Batas
Aditif ini mencegah dua bagian logam
yang saling bersinggungan berpadu dan di sarnping itu, juga meningkatkan daya
lumas minyak. Minyak yang
diberi aditif peningkat nilai tekanan batas, tahan terhadap tekanan tinggi.
Pelumas dapat digunakan untuk
beberapa keperluan, antara lain sebagai berikut.
1.
Oli Mesin
Tersedia
dalam dua kualitas, yaitu bermutu rendah dan tinggi. Yang bermutu rendah
diperuntukkan untuk bagian-bagian yang dapat dilumas dari pot oli. Kualitas
yang lebih tinggi diperuntukkan untuk sistem sirkulasi (pelumasan bantalan,
rods gigi transmisi beban ringan) di mana oli harus berfungsi dalam jangka
waktu yang lama, bermutu, dan tahan oksidasi. Viskositas yang diberikan untuk
bantalan tergantung beberapa faktor, yaitu beban, kebebasan, suhu, kecepatan,
diameter poros, dan sistem pelumasan.
2.
Pelumasan
Transmisi Roda Gigi Lures dan Roda Gigi Cacing
Oli mineral murni tidak tahan lama untuk pelumas
pada beban berat dan beban hentakan transmisi roda gigi dan oli. Untuk sistem
roda gigi, beban ringan yang terbuka diperlukan oli yang adhesi dengan logam
dan ticlak terlempar dari roda gigi. Untuk roda gigi beban berat terbuka,
campuran yang mengandung aspal ulet Bering digunakan dan pada suhu yang tinggi.
3.
Oli Silinder Uap
Oli
silinder uap harus mempunyai titik nyala yang tinggi dan tidak mengandung bahan
yang mudah menguap pada uap pangs. Minyak mengandung proporsi gemuk
tertentu diperbolehkan beremulsi dengan cairan yang bersifat pelumas yang balk,
adhesi pada logam cukup balk.
4.
Oli Motor
Oli motor bensin mengandung pembersih
untuk mencegah mengendapnya kotoran. padat dengan menjaganya tetap dalam suspensi.
5.
Oli Hidrolik
Dengan alasan keselamatan, cairan
hidrolik tidak mudah menyala, apalagi untuk sistem hidrolik yang bekerja di
dekat api.
7.6.
Gemuk
Gemuk digunakan
bila minyak tidak dapat dipakai. Gemuk adalah produk padat agak cair, umumnya
tersusun dari minyak dan sabun di samping metode lain membuat gemuk. Kandungan
minyak umumnya antara 75 — 95%. Gemuk
lebih tahan karat, tahan oksidasi, tahan udara lembap dan sebagainya. Kita menggunakan gemuk apabila pemakaian oil mengalami
kesulitan karma tidak ada penutup.
Gemuk bantalan
mempunyai struktur halus atau butiran, sedangkan gemuk roda gigi ulet dan
berserabut. Untuk roda gigi harus mempunyai adhesi yang kuat pada logam
sehingga tidak terlempar keluar dari antara gigi. Gemuk roda gigi pada lemari
roda gigi yang tidak tertutup adalah agar cair sehingga gemuk dapat
kembali pada posisi semula.
Sesuai dengan
jenis logam yang digunakan untuk sabun, kita membedakan jenis gemuk sebagai
berikut.
1.
Gemuk
Sabun Kalsium (Gemuk Kapur)
Gemuk ini tahan
air tetapi tidak tahan suhu tinggi, titik tetesnya terletak antara 90–150°C.
Gemuk sabun kalsium digunakan untuk pelumasan umum, terutama untuk bantalan
luncur.
2.
Gemuk
Sabun Natrium (Gemuk Soda)
Gemuk ini tidak
tahan air, akan tetapi tahan suhu tinggi. Titik tetesnya terletak antara 150–230°C. Gemuk sabun
natrium digunakan untuk pelumasan bantalan peluru dan bantalan golong.
3.
Gemuk Sabun Aluminium
Gemuk ini tahan air, akan tetapi
tidak tahan suhu tinggi, titik tetesnya terletak pada 90°C. Gemuk ini sesuai
untuk penggunaan khusus, yang memerlukan perlawanan terhadap daya lempar
keluar.
4.
Gemuk Sabun Litium
Gemuk ini tahan air dan tahan suhu
tinggi, titik tetesnya terletak pada 180°C. Gemuk sabun litium digunakan
sebagai gemuk serba guna, yang berarti bahwa gemuk ini dapat digunakan untuk
banyak macam keperluan.
5.
Gemuk Basa Campuran
Gemuk ini mengandung sabun kalsium
dan sabun natrium, sifat gemuk ini tentu saja berada di antara sifat sabun
kalsium dan sifat sabun natrium. Gemuk basa campuran digunakan sebagai gemuk
serba guna, akan tetapi tidak mungkin di tempat yang ada air. Suhu kerja
maksimum kira-kira 40°C, lebih rendah daripada titik tetes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar